Kamis, 04 September 2014



Nama    : Nafila Alifia Azka
Prodi     : Pemuliaan Tanaman
NIM       : 13624
 
 


Kenal Kebun di PT Pagilaran

Pada hari Rabu, 27 Agustus 2014 pukul 17.00 WIB mahasiswa Fakultas Pertanian UGM berkumpul di Gazebo untuk bersiap-siap melakukan perjalanan menuju ke PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Setelah menunaikan ibadah sholat Maghrib, kami segera menuju ke bus masing-masing sesuai daftar yang telah diberikan. Sekitar pukul 18.30 WIB kami berangkat menuju ke Pagilaran.
            Saat di bus, saya duduk bersama Iin, teman saya dari prodi Agronomi. Sepanjang perjalanan kami bercerita tentang perjuangan kami untuk masuk ke UGM. Sekitar pukul 01.00 WIB kami telah tiba di Pagilaran. Udara dan air di Pagilaran sangat dingin. Saya mendapat kamar Azalea 8 bersama Tera, Anin, Lusti, Shafira, dan Sheila.
            Adzan Subuh pun berkumandang. Kami segera bangun lalu mandi pagi dan sholat Subuh. Pukul 06.00 kami berkumpul di auditorium untuk sarapan dan melakukan  pembukaan acara Kenal Kebun. Setelah itu, kami diajak menuju ke kebun teh milik PT Pagilaran. Kami pergi menuju kebun menggunakan truk. Ini merupakan pengalaman pertama saya naik di bak truk. Karena jalannya naik turun dan berkelok-kelok, kami pun menjerit dan saling berpegangan tangan antara satu dengan yang lainnya agar tidak terjatuh. Kami merasa sangat senang karena jarang-jarang kami bisa pergi bersama menaiki truk.
            Sesampai di kebun teh, kami mengikuti pemandu-pemandu kami untuk mengelilingi kebun teh dan mendapatkan penjelasan dari para staff kebun. Di sana, kami diajari tentang cara membuat bibit, menyilangkan, menanam, merawat, memetik teh, dan membasmi hama pengganggu tanaman teh. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang kami lakukan di kebun teh.

I.                   Persilangan
Persilangan bertujuan untuk mencari klon-klon baru yang berkualitas unggul baik dari persilangan alami maupun buatan. Persilangan ini dilakukan di kebun induk biji polyclonal yang luasnya 2,5 hektar dengan ketinggian 995 DPL. Penanaman pohon teh di kebun ini pertama kali dilakukan pada tahun 1976. Terdapat berbagai klon pohon teh di kebun ini antara lain Malabar (Mal 2), Sukoasih (SA 40), TRI 2025 (Tea Research Institute), PS 1 (Pasir Sarongge, Cin 143 (Cinyuruan), Kiara 8, dan SKM 118. Klon yang sering disilangkan di kebun Pagilaran adalah klon TRI karena produktivitasnya tinggi dan klon PS yang tahan terhadap cacar. Kebun teh Pagilaran telah menemukan klon baru yang diberi nama PGL. Selama ini, Pagilaran baru melakukan persilangan sebanyak satu kali pada tahun 1980 an. Persilangan pohon teh ini dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif dan vegetatif.

II.                Pembibitan
Sebelum melakukan pembibitan, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain membabat semak belukar dan membuat got drainase dengan panjang maksimal 15 m, tinggi 45 cm, jarak 60 cm, lebar 1 m, dan tinggi 2 m.
Media tanah:
-          Top Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan dengan TSP dan KCl 500 gram/, fungisida Dytana 500 gram/ dan tawas 600 gram/.
-          Sub Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan tawas 1000 gram/ dan fungisida 400 gram/
Cara pembibitan:
-          Penyiapan kebun indukan.
-          Pemangkasan daun.
-          Kerik lumut, kubur ranggas, garpu.
-          Pemupukan tanah menggunakan MPK sebanyak 45 gram/pohon.
-          Pemberantasan hama dan penyakit seperti cacar daun menggunakan fungisida sebanyak 3 gram/liter.
-          Tipping setelah 4 bulan. Buang tunas paling atas untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun.
-          Lakukan stek, usahakan cambium tidak sampai mongering.
-          Pupir daun agar tidak overleaf.
-          Dipping ke larutan fungisida Ditana 45.

III.             Penanaman
-          Buat teras penggemboran tanah, jarak tanam 120 cm dan 60 cm.
-          Tanam pohon secara zig-zag.
-          Buat lubang dengan jarak 60 cm dengan alat bantu bambu.
-          Tanam bibit di lubang. Kedalaman menyesuaikan polybag.



IV.             Pemetikan
-          Jenis pucuk: peko (P) dan burung (B)
-          Rumus petik:
·         P+3 muda
·         P          jarum/pucuk + 1, 2, 3 lembar daun
·         B1       1 jarum pendek + 1 daun
·         B2 muda         Jarum pendek + 2 daun
·         B3 muda         jarum pendek + 3 daun

V.                Pemupukan
Cara:
-          Bersihkan gulma.
-          Lakukan rumus 3T:
·         Tepat waktu (awal musim penghujan dan akhir musim kemarau)
·         Tepat sasaran (sesuai jenis tanaman)
·         Tepat dosis ( disesuaikan dengan usia tanaman dan aturan pemakaian pupuk)

VI.             Pemangkasan
Fungsi:
-          Agar daun teh mudah dipetik.
-          Mengubah cabang tunggal menjadi bercabang.
-          Meningkatkan produksi dan mutu.
-          Memacu pertumbuhan pucuk serta mencegah pertumbuhan bunga dan buah.
-          Menyehatkan tanaman.
Metode:
-          Pangkas bersih ( tidak meninggalkan daun sedikitpun. 45-65 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas ajir (meninggalkan 1 cabang. 45-65 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas kepris (beberapa cabang ditinggal. 60-70 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas rejuvinasi (15-45 cm dari permukaan tanah)

VII.          Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman teh:

-          Gulma
-          Rumput
-          Lumut
-          Impuaska
-          Mite
-          BB (cacar)
-          Penggulung pucuk (ulat)
-          Helopeltis

Selain berkunjung ke kebun teh, kami juga diajak untuk berkunjung ke pabrik the milik PT Pagilaran. Beberapa perusahaan the terkenal seperti Unilever (Sari Wangi) dan Lipton. PT Pagilaran juga memiliki merek dagang teh yang bernama “Sigma”. Berikut adalah proses pengolahan daun teh:
-          Pucuk yang baru saja dipetik diproses esok harinya dan disimpan pada suhu ruangan 22˚ C.
-          Pelayuan the dilakukan selama 14-18 jam dengan suhu maksimal 30˚ C. Setiap 3-4 jam sekali dibalik.
-          Penggulungan dilakukan selama 40-45 menit dengan suhu 22˚ C.
-          Oksidasi enzimatis selama 2-2,5 jam.
-          Lakukanlah pengeringan untuk menghentikan oksidasi enzimatis dengan suhu masuk 90˚ C - 100˚ C, suhu keluar 50˚ C selama 20-25 menit hingga kadar air tinggal 25%.
-          Sortasi kering berdasarka warna, ukuran, bentuk, dan berat jenis.
Pada hari Jumat, 29 Agustus 2014 pukul 06.00 kami berkumpul kembali di ruang auditorium untuk melakukan penutupan acara Kenal Kebun. Setelah itu, kami menuju ke bus kami masing-masing untuk pulang ke Jogja.
 Sebelum pulang ke Jogja, kami singgah dahulu di kebun kakao milik PT Pagilaran yang terletak di Segayung Utara, Jawa Tengah. Perkebunan kako seluas 200 hektar ini terletak pada ketinggian 40-90 DPL. Perkebunan ini bersiri sejak tahun 1979. Awalnya, sistem penanaman di kebun ini dilakukan dengan cara tumpang sari pohon kakao dan kelapa, tetapi sekarang dengan sistem monokultur dengan komoditas utama kakao. Di sana, kami diajari cara-cara melakukan penanaman pohon kakao baik secara generative maupun vegetative. Selain itu, kami juga diajari tentang proses pembibitan, pengolahan biji kakao, dan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah kakao. Setelah berkeliling kebun, kami disuguhi minuman es kelapa muda yang sangat menyegarkan.
Kami tiba di kampus Fakultas Pertanian UGM pada pukul 18.00 WIB. Saya merasa sangat senang bisa melakukan kunjungan di kebun the dan kakao milik PT Pagilaran. Hal tersebut membuat saya semakin mantap untuk belajar di Fakultas Pertanian. Saya harap, saya bisa bekerja di kebun teh milik PT Pagilaran dan berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia. HIDUP PETANI INDONESIA!!!!

Kamis, 04 September 2014



Nama    : Nafila Alifia Azka
Prodi     : Pemuliaan Tanaman
NIM       : 13624
 
 


Kenal Kebun di PT Pagilaran

Pada hari Rabu, 27 Agustus 2014 pukul 17.00 WIB mahasiswa Fakultas Pertanian UGM berkumpul di Gazebo untuk bersiap-siap melakukan perjalanan menuju ke PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Setelah menunaikan ibadah sholat Maghrib, kami segera menuju ke bus masing-masing sesuai daftar yang telah diberikan. Sekitar pukul 18.30 WIB kami berangkat menuju ke Pagilaran.
            Saat di bus, saya duduk bersama Iin, teman saya dari prodi Agronomi. Sepanjang perjalanan kami bercerita tentang perjuangan kami untuk masuk ke UGM. Sekitar pukul 01.00 WIB kami telah tiba di Pagilaran. Udara dan air di Pagilaran sangat dingin. Saya mendapat kamar Azalea 8 bersama Tera, Anin, Lusti, Shafira, dan Sheila.
            Adzan Subuh pun berkumandang. Kami segera bangun lalu mandi pagi dan sholat Subuh. Pukul 06.00 kami berkumpul di auditorium untuk sarapan dan melakukan  pembukaan acara Kenal Kebun. Setelah itu, kami diajak menuju ke kebun teh milik PT Pagilaran. Kami pergi menuju kebun menggunakan truk. Ini merupakan pengalaman pertama saya naik di bak truk. Karena jalannya naik turun dan berkelok-kelok, kami pun menjerit dan saling berpegangan tangan antara satu dengan yang lainnya agar tidak terjatuh. Kami merasa sangat senang karena jarang-jarang kami bisa pergi bersama menaiki truk.
            Sesampai di kebun teh, kami mengikuti pemandu-pemandu kami untuk mengelilingi kebun teh dan mendapatkan penjelasan dari para staff kebun. Di sana, kami diajari tentang cara membuat bibit, menyilangkan, menanam, merawat, memetik teh, dan membasmi hama pengganggu tanaman teh. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang kami lakukan di kebun teh.

I.                   Persilangan
Persilangan bertujuan untuk mencari klon-klon baru yang berkualitas unggul baik dari persilangan alami maupun buatan. Persilangan ini dilakukan di kebun induk biji polyclonal yang luasnya 2,5 hektar dengan ketinggian 995 DPL. Penanaman pohon teh di kebun ini pertama kali dilakukan pada tahun 1976. Terdapat berbagai klon pohon teh di kebun ini antara lain Malabar (Mal 2), Sukoasih (SA 40), TRI 2025 (Tea Research Institute), PS 1 (Pasir Sarongge, Cin 143 (Cinyuruan), Kiara 8, dan SKM 118. Klon yang sering disilangkan di kebun Pagilaran adalah klon TRI karena produktivitasnya tinggi dan klon PS yang tahan terhadap cacar. Kebun teh Pagilaran telah menemukan klon baru yang diberi nama PGL. Selama ini, Pagilaran baru melakukan persilangan sebanyak satu kali pada tahun 1980 an. Persilangan pohon teh ini dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif dan vegetatif.

II.                Pembibitan
Sebelum melakukan pembibitan, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain membabat semak belukar dan membuat got drainase dengan panjang maksimal 15 m, tinggi 45 cm, jarak 60 cm, lebar 1 m, dan tinggi 2 m.
Media tanah:
-          Top Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan dengan TSP dan KCl 500 gram/, fungisida Dytana 500 gram/ dan tawas 600 gram/.
-          Sub Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan tawas 1000 gram/ dan fungisida 400 gram/
Cara pembibitan:
-          Penyiapan kebun indukan.
-          Pemangkasan daun.
-          Kerik lumut, kubur ranggas, garpu.
-          Pemupukan tanah menggunakan MPK sebanyak 45 gram/pohon.
-          Pemberantasan hama dan penyakit seperti cacar daun menggunakan fungisida sebanyak 3 gram/liter.
-          Tipping setelah 4 bulan. Buang tunas paling atas untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun.
-          Lakukan stek, usahakan cambium tidak sampai mongering.
-          Pupir daun agar tidak overleaf.
-          Dipping ke larutan fungisida Ditana 45.

III.             Penanaman
-          Buat teras penggemboran tanah, jarak tanam 120 cm dan 60 cm.
-          Tanam pohon secara zig-zag.
-          Buat lubang dengan jarak 60 cm dengan alat bantu bambu.
-          Tanam bibit di lubang. Kedalaman menyesuaikan polybag.



IV.             Pemetikan
-          Jenis pucuk: peko (P) dan burung (B)
-          Rumus petik:
·         P+3 muda
·         P          jarum/pucuk + 1, 2, 3 lembar daun
·         B1       1 jarum pendek + 1 daun
·         B2 muda         Jarum pendek + 2 daun
·         B3 muda         jarum pendek + 3 daun

V.                Pemupukan
Cara:
-          Bersihkan gulma.
-          Lakukan rumus 3T:
·         Tepat waktu (awal musim penghujan dan akhir musim kemarau)
·         Tepat sasaran (sesuai jenis tanaman)
·         Tepat dosis ( disesuaikan dengan usia tanaman dan aturan pemakaian pupuk)

VI.             Pemangkasan
Fungsi:
-          Agar daun teh mudah dipetik.
-          Mengubah cabang tunggal menjadi bercabang.
-          Meningkatkan produksi dan mutu.
-          Memacu pertumbuhan pucuk serta mencegah pertumbuhan bunga dan buah.
-          Menyehatkan tanaman.
Metode:
-          Pangkas bersih ( tidak meninggalkan daun sedikitpun. 45-65 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas ajir (meninggalkan 1 cabang. 45-65 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas kepris (beberapa cabang ditinggal. 60-70 cm dari permukaan tanah)
-          Pangkas rejuvinasi (15-45 cm dari permukaan tanah)

VII.          Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman teh:

-          Gulma
-          Rumput
-          Lumut
-          Impuaska
-          Mite
-          BB (cacar)
-          Penggulung pucuk (ulat)
-          Helopeltis

Selain berkunjung ke kebun teh, kami juga diajak untuk berkunjung ke pabrik the milik PT Pagilaran. Beberapa perusahaan the terkenal seperti Unilever (Sari Wangi) dan Lipton. PT Pagilaran juga memiliki merek dagang teh yang bernama “Sigma”. Berikut adalah proses pengolahan daun teh:
-          Pucuk yang baru saja dipetik diproses esok harinya dan disimpan pada suhu ruangan 22˚ C.
-          Pelayuan the dilakukan selama 14-18 jam dengan suhu maksimal 30˚ C. Setiap 3-4 jam sekali dibalik.
-          Penggulungan dilakukan selama 40-45 menit dengan suhu 22˚ C.
-          Oksidasi enzimatis selama 2-2,5 jam.
-          Lakukanlah pengeringan untuk menghentikan oksidasi enzimatis dengan suhu masuk 90˚ C - 100˚ C, suhu keluar 50˚ C selama 20-25 menit hingga kadar air tinggal 25%.
-          Sortasi kering berdasarka warna, ukuran, bentuk, dan berat jenis.
Pada hari Jumat, 29 Agustus 2014 pukul 06.00 kami berkumpul kembali di ruang auditorium untuk melakukan penutupan acara Kenal Kebun. Setelah itu, kami menuju ke bus kami masing-masing untuk pulang ke Jogja.
 Sebelum pulang ke Jogja, kami singgah dahulu di kebun kakao milik PT Pagilaran yang terletak di Segayung Utara, Jawa Tengah. Perkebunan kako seluas 200 hektar ini terletak pada ketinggian 40-90 DPL. Perkebunan ini bersiri sejak tahun 1979. Awalnya, sistem penanaman di kebun ini dilakukan dengan cara tumpang sari pohon kakao dan kelapa, tetapi sekarang dengan sistem monokultur dengan komoditas utama kakao. Di sana, kami diajari cara-cara melakukan penanaman pohon kakao baik secara generative maupun vegetative. Selain itu, kami juga diajari tentang proses pembibitan, pengolahan biji kakao, dan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah kakao. Setelah berkeliling kebun, kami disuguhi minuman es kelapa muda yang sangat menyegarkan.
Kami tiba di kampus Fakultas Pertanian UGM pada pukul 18.00 WIB. Saya merasa sangat senang bisa melakukan kunjungan di kebun the dan kakao milik PT Pagilaran. Hal tersebut membuat saya semakin mantap untuk belajar di Fakultas Pertanian. Saya harap, saya bisa bekerja di kebun teh milik PT Pagilaran dan berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia. HIDUP PETANI INDONESIA!!!!