|
Kenal
Kebun di PT Pagilaran
Pada hari Rabu, 27 Agustus 2014
pukul 17.00 WIB mahasiswa Fakultas Pertanian UGM berkumpul di Gazebo untuk
bersiap-siap melakukan perjalanan menuju ke PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah.
Setelah menunaikan ibadah sholat Maghrib, kami segera menuju ke bus
masing-masing sesuai daftar yang telah diberikan. Sekitar pukul 18.30 WIB kami
berangkat menuju ke Pagilaran.
Saat di bus, saya duduk bersama Iin, teman saya dari
prodi Agronomi. Sepanjang perjalanan kami bercerita tentang perjuangan kami
untuk masuk ke UGM. Sekitar pukul 01.00 WIB kami telah tiba di Pagilaran. Udara
dan air di Pagilaran sangat dingin. Saya mendapat kamar Azalea 8 bersama Tera,
Anin, Lusti, Shafira, dan Sheila.
Adzan Subuh pun berkumandang. Kami segera bangun lalu
mandi pagi dan sholat Subuh. Pukul 06.00 kami berkumpul di auditorium untuk
sarapan dan melakukan pembukaan acara
Kenal Kebun. Setelah itu, kami diajak menuju ke kebun teh milik PT Pagilaran.
Kami pergi menuju kebun menggunakan truk. Ini merupakan pengalaman pertama saya
naik di bak truk. Karena jalannya naik turun dan berkelok-kelok, kami pun
menjerit dan saling berpegangan tangan antara satu dengan yang lainnya agar
tidak terjatuh. Kami merasa sangat senang karena jarang-jarang kami bisa pergi
bersama menaiki truk.
Sesampai di kebun teh, kami mengikuti pemandu-pemandu
kami untuk mengelilingi kebun teh dan mendapatkan penjelasan dari para staff
kebun. Di sana, kami diajari tentang cara membuat bibit, menyilangkan, menanam,
merawat, memetik teh, dan membasmi hama pengganggu tanaman teh. Berikut adalah
rangkaian kegiatan yang kami lakukan di kebun teh.
I.
Persilangan
Persilangan bertujuan
untuk mencari klon-klon baru yang berkualitas unggul baik dari persilangan
alami maupun buatan. Persilangan ini dilakukan di kebun induk biji polyclonal
yang luasnya 2,5 hektar dengan ketinggian 995 DPL. Penanaman pohon teh di kebun
ini pertama kali dilakukan pada tahun 1976. Terdapat berbagai klon pohon teh di
kebun ini antara lain Malabar (Mal 2), Sukoasih (SA 40), TRI 2025 (Tea Research
Institute), PS 1 (Pasir Sarongge, Cin 143 (Cinyuruan), Kiara 8, dan SKM 118.
Klon yang sering disilangkan di kebun Pagilaran adalah klon TRI karena
produktivitasnya tinggi dan klon PS yang tahan terhadap cacar. Kebun teh
Pagilaran telah menemukan klon baru yang diberi nama PGL. Selama ini, Pagilaran
baru melakukan persilangan sebanyak satu kali pada tahun 1980 an. Persilangan
pohon teh ini dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif dan vegetatif.
II.
Pembibitan
Sebelum melakukan
pembibitan, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain membabat semak
belukar dan membuat got drainase dengan panjang maksimal 15 m, tinggi 45 cm,
jarak 60 cm, lebar 1 m, dan tinggi 2 m.
Media tanah:
-
Top Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan dengan TSP
dan KCl 500 gram/, fungisida Dytana 500 gram/ dan tawas 600 gram/.
-
Sub Soil
Tanah diayak lalu ditambahkan tawas 1000
gram/ dan fungisida 400
gram/
Cara pembibitan:
-
Penyiapan kebun indukan.
-
Pemangkasan daun.
-
Kerik lumut, kubur ranggas, garpu.
-
Pemupukan tanah menggunakan MPK sebanyak
45 gram/pohon.
-
Pemberantasan hama dan penyakit seperti
cacar daun menggunakan fungisida sebanyak 3 gram/liter.
-
Tipping setelah 4 bulan. Buang tunas
paling atas untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun.
-
Lakukan stek, usahakan cambium tidak
sampai mongering.
-
Pupir daun agar tidak overleaf.
-
Dipping ke larutan fungisida Ditana 45.
III.
Penanaman
-
Buat teras penggemboran tanah, jarak
tanam 120 cm dan 60 cm.
-
Tanam pohon secara zig-zag.
-
Buat lubang dengan jarak 60 cm dengan
alat bantu bambu.
-
Tanam bibit di lubang. Kedalaman
menyesuaikan polybag.
IV.
Pemetikan
- Jenis pucuk: peko (P) dan burung
(B)
-
Rumus petik:
·
P+3 muda
·
P jarum/pucuk + 1, 2, 3 lembar daun
·
B1 1 jarum pendek + 1 daun
·
B2 muda Jarum pendek + 2 daun
·
B3 muda jarum pendek + 3 daun
V.
Pemupukan
Cara:
-
Bersihkan gulma.
-
Lakukan rumus 3T:
·
Tepat waktu (awal musim penghujan dan
akhir musim kemarau)
·
Tepat sasaran (sesuai jenis tanaman)
·
Tepat dosis ( disesuaikan dengan usia
tanaman dan aturan pemakaian pupuk)
VI.
Pemangkasan
Fungsi:
-
Agar daun teh mudah dipetik.
-
Mengubah cabang tunggal menjadi
bercabang.
-
Meningkatkan produksi dan mutu.
-
Memacu pertumbuhan pucuk serta mencegah
pertumbuhan bunga dan buah.
-
Menyehatkan tanaman.
Metode:
-
Pangkas bersih ( tidak meninggalkan daun
sedikitpun. 45-65 cm dari permukaan tanah)
-
Pangkas ajir (meninggalkan 1 cabang.
45-65 cm dari permukaan tanah)
-
Pangkas kepris (beberapa cabang
ditinggal. 60-70 cm dari permukaan tanah)
-
Pangkas rejuvinasi (15-45 cm dari
permukaan tanah)
VII.
Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama dan penyakit yang sering menyerang
tanaman teh:
-
Gulma
-
Rumput
-
Lumut
-
Impuaska
-
Mite
-
BB (cacar)
-
Penggulung pucuk (ulat)
-
Helopeltis
Selain berkunjung ke kebun teh,
kami juga diajak untuk berkunjung ke pabrik the milik PT Pagilaran. Beberapa
perusahaan the terkenal seperti Unilever (Sari Wangi) dan Lipton. PT Pagilaran
juga memiliki merek dagang teh yang bernama “Sigma”. Berikut adalah proses
pengolahan daun teh:
-
Pucuk yang baru saja dipetik diproses
esok harinya dan disimpan pada suhu ruangan 22˚ C.
-
Pelayuan the dilakukan selama 14-18 jam
dengan suhu maksimal 30˚ C. Setiap 3-4 jam sekali dibalik.
-
Penggulungan dilakukan selama 40-45
menit dengan suhu 22˚ C.
-
Oksidasi enzimatis selama 2-2,5 jam.
-
Lakukanlah pengeringan untuk
menghentikan oksidasi enzimatis dengan suhu masuk 90˚ C - 100˚ C, suhu keluar
50˚ C selama 20-25 menit hingga kadar air tinggal 25%.
-
Sortasi kering berdasarka warna, ukuran,
bentuk, dan berat jenis.
Pada
hari Jumat, 29 Agustus 2014 pukul 06.00 kami berkumpul kembali di ruang
auditorium untuk melakukan penutupan acara Kenal Kebun. Setelah itu, kami
menuju ke bus kami masing-masing untuk pulang ke Jogja.
Sebelum pulang ke Jogja, kami singgah dahulu
di kebun kakao milik PT Pagilaran yang terletak di Segayung Utara, Jawa Tengah.
Perkebunan kako seluas 200 hektar ini terletak pada ketinggian 40-90 DPL.
Perkebunan ini bersiri sejak tahun 1979. Awalnya, sistem penanaman di kebun ini
dilakukan dengan cara tumpang sari pohon kakao dan kelapa, tetapi sekarang
dengan sistem monokultur dengan komoditas utama kakao. Di sana, kami diajari
cara-cara melakukan penanaman pohon kakao baik secara generative maupun
vegetative. Selain itu, kami juga diajari tentang proses pembibitan, pengolahan
biji kakao, dan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah kakao.
Setelah berkeliling kebun, kami disuguhi minuman es kelapa muda yang sangat
menyegarkan.
Kami
tiba di kampus Fakultas Pertanian UGM pada pukul 18.00 WIB. Saya merasa sangat
senang bisa melakukan kunjungan di kebun the dan kakao milik PT Pagilaran. Hal
tersebut membuat saya semakin mantap untuk belajar di Fakultas Pertanian. Saya
harap, saya bisa bekerja di kebun teh milik PT Pagilaran dan berkontribusi untuk
kemajuan pertanian Indonesia. HIDUP PETANI INDONESIA!!!!